Alkisah di sebuah perguruan tempat
belajar agama isalam hiduplah seorang kiyai yang sangatlah ari dan bijaksana,
dan di perguruan ini sang kiyai yang arif ini memiliki lima murid yang
sangatlah menurut dan taat kepada sang kiyai,tiada yang berani melawan sang
kiyai dan murid-murid ini pun sangat lah segan terhadap kiyai tersebut,karena
keadilannya dan kebijaksanaanya.
Pada suatu
hari dtanglah seorang murid baru yang ingin mempelajari ilmu agama kepada sang
kiyai tersebut, bualan demi bulan berlalu sang murid pun dengan giat mempelajari
ilmu agama dan mentaati kata sang kyai, dan pada suatu saat lima murid pertama
melihat keganjalan pada sang kiyai,mengapa sang kiyai sangatlah sayang kepada
murid baru ini,timbul lah rasa iri dalam diri lima murid ini,akhirnya lima
murid ini memperhatikan prilaku murid pertama, mereka pun melihat perilaku murid
pertama ini sama saja kepada sang kiyai, tapi lima murid ini tidak berani
melakukan yang dilarang oleh ALLAH.
Dan pada akhirnya lima murid ini tak
ingin rasa iri ini perkembang dalam diri mereka dan bisa menjerumuskan
meraka kepada prilaku yang tidak baik, dan pada akhirnya akhirnya timbullah insiatif dari lima
murid ini untuk bertanya kepada sang guru,dan menanyakan perihal sang guru menggapa
ia sangat sayang kepada murid baru tersebut padahal merka lebih lama tinggal
dan belajar kepada sang kiyai.
dan timbullah percakapan antara lima murid tadi dan kiyai:
lima murid :wahai sang kiyai yang arif lagi bijaksana
yang dirahmati Allah, mengapa kau membeda bedakan kami???
Kyai :maksud
kalian wahi murid ku yang taat??
lima murid :mengpa engkau begitu sayang kepda murid
baru itu,padahal kami lebih lama tinggal bersama mu dari pada ia...
kyai :owh itu rupanya masalah
kalian smua,klo bgitu wahai muriku yang taat bsok pagi klian smua berkumpulah
depan rumahku
lima murid :untuk
apa wahai guru kami yang bijaksana?
Kyai :suadah jangan tanyakan
itu,yang penting kalian smua hadir bsok pagi di depan rumah ku...
keesokan harinya di depan rumah sang kiyai yang bijaksan
telah hadir enam muridnya yang sanagt ia sayangi
dan terjadilah percakapan sebagai berikut:
kyai : baikalah murid ku yang
selalu diramati allah, pada pagi yang berbahagia ini , saya sebagai guru kalian
akan kuberikan kalian semua tugas.
Enam murid : tugas
apakah itu wahai guru kami yang soleh?
Kyai : sekarang kalian meliaht
kandang burung di depan kalian ini?, nah sekarang tugas kalian adalah membawa
burung itu satu-satu dan sembelehlah burung yang ada ditangan kalian tersebut
di tempat yang tidak dilaihat siapapun,dan tersembunyi,dan dimana tempat
itu,tidak ada yang mengetahui mu telah menyrmbeleh buruh itu,apa bial ada yang
melihatmu menyebeleh burrung itu maka tugas kalian gagal, bisa di mengerti?
enam murid pun mulai mengambil burung itu saru persatu,dan
membawanya ke tempat yang sangat rahasia menurut mereka masing- masing.
satu persatu pun
pulang dan berkumpul di depan rumah kiyai, tapi hanya satu murid yang belum datang di antara mereka yaitu murid baru yang sangat di sayangi oleh kiyai
tersebut,akhirnya lima murid yang telah mengerjakan tugas menuggu murid baru tersebut.
hari pun telah
petang, akhirnya sang murid ini pun datang, tetapi yang anehnya murid ini masih
membawa burung tersebut hidup,dan tidak di sembeleh sedikit pun,bahkan burung
tersebut mungkin blom tersentuh pisau sedikit pun, lima murid temannya pun
bengong melihat prilaku temannya yang disayangi guru ini,betapa beraninya ia
tidak melaksanakan perintah sang kiyai.
bertanyalah sang kiyai paad asi muri baru tersebut:
kiyai :wahai muridku mengapa enkau
tidak melaksanakn tugas yang ku berikan?mengapa kau tidak memotong burung yang
kau ambil?
Murid baru :maafkan diriku wahai guru yang arif lagi
bijaksana,tiada maksud tuk melaawn
mu,akan tetapi aku kesulitan dalam menjalan kan tugas yang kau berikan
ini,dan mungkinn kau tidak bisa melakukannya.
Lima murid :Mengpa
fulan? apakah kau penyayang binatang? (sambil tersenyum kecil)
Kiyai :Diam kalian,sekarang apa alasan
mu yang membuatmu tidak bisa mengerjakan tugas ku ini?
Murid baru :Akau sangatlah taat pada mu wahai
guru,sertiap aku ingi memnyembelih burung ini aku selalu teringat kata-kata mu,
sembelehlah di tempat yang tidak di ketahui siapapun. Akan tetapi, aku tidak
menemukannya, walau aku mengelilingi dunia ini tidak ada satu tempat pun yang
tersembunyi, tiada satu pun tempat yang tidak diketahui, bahwa allah selalu melihat
apa yang kita kerjakan di mana pun dan kapanpun itu, maafkan wahai kiyai,aku
tidak menjalankan tugasmu dengan baik.
Lima murid :???????
Kiyai :Inilah alasan ku lebih
menyayanginya.
Lima murid pun
tertunduk malu,atas sgala ynag pernah ia perbuat ke pada murid baru tersebut,
Sekarang pelajaran apa
yang telah kamu dapat dari hikayat di atas???
Renungkanlah atas apa
yang kita perbuat selama ini yang kita merasa bahwa tidak ada yang melihat
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar