1.
Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolesence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya
tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak
juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam
Monks, dkk 1990) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau
peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi
memiliki status anak.
2.
Peranan Remaja dan Pemuda
"Remaja sebagai tunggak negara",
Remaja saat ini adalah pemimpin hari esok. Pemuda harapan bangsa adalah
sebahagian ungkapan yang sering kita dengar tentang remaja. Ia merupakan satu
kenyataan yang tidak boleh dipungkiri oleh golongan remaja, baik lelaki maupun
perempuan. Merekalah yang bakal mengambil alih pucuk kepimpinan negara, negeri,
daerah, kampung, kawasan, tempat kerja atau pun setidak-tidaknya sebagai ketua
keluarga apabila sudah berrumah tangga.
Seperti hadist Rasulullah yang artinya: “Setiap
daripada kamu adalah pemimpin yang bertanggungjawab terhadap mereka yang di
bawah jagaannya. Pemimpin negara bertanggungjawab ke atas rakyat di bawah
pemerintahannya; seorang lelaki adalah pemimpin dan bertanggungjawab terhadap
keluarganya; seorang wanita adalah penjaga rumah suami serta anak-anaknya;
seorang hamba bertanggungjawab terhadap harta tuannya; kamu semua adalah
pemimpin dan bertanggungjawab ke atas mereka yang dalam jagaan kamu.”
(HR. Bukhari)
3.
Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan
terwanai cara berfikir dan kebiasan-kebiasaan hidupnya, dengan demikian,
tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan, dengan proses sosialisasi,
seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah
masyarakat dan lingkungan kebudayaan, dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi,
menjadi manusia yang bermasyarakat dan beradab , kemandirian dan kepribadian
melalui proses sosialisasi dapat terbentuk, dalam hal ini sosialisasi diartikan
sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri,
bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berfikir kelompoknya agar dapat berperan
dan fungsi dalam kelompoknya, Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar
kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Lingkungan sosial yang bersangkutan, berbeda
dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan
dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam
kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya, oleh karena itu proses
sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang, kedirian (Self)
sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan
memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya, kesadaran terhadap diri
sendiri membuat timbulnya sebutan “AKU” Atau “SAYA” sebagai
kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
- Dalam proses sosialisasi
mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain
memandang dan memperlakukan dirinya, misalnya ia tidak disukai, tidak
dihargai, tidak dipercaya, atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dan
dapat dipercaya.
- Dalam proses sosialisasi juga
membentuk kedirianyang ideal , orang bersangkutan mengetahui dengan pasti
apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain,
bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak
terhadap norma-norma sosial.
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka
sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga,
tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan
sebagai makhluk sosial, makhluk induvidual bagi pemuda.
4.
Permasalahan Remaja dan Pemuda dalam Permasalahan Generasi Nasional
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini
adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme pada generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme pada generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar