Jumat, 19 April 2013

kreativitas dan inovasi dalam wirausaha



INOVASI DAN KREATIFITAS DALAM WIRAUSAHA




Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemunkinan untung dan rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar.
Di dalam makalah ini kami khusus akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan hubungan antara kreativitas dan inovasi. Yang di dalamnya mencakup manajemen inovasi, hubungan kreativitas dan inovasi, dan hambatan dan teknik meningkatkan kreativitas.
Pemakalah berharap semoga makalah ini dapat membantu proses pembelajaran kewirausahaan yang sedang kami pelajari khususnya di Fakultas Tadris Pendidikan Bahasa Arab semester dua. Dan semoga makalah dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Selain dari pada itu kami dari pemakalah kelompok dua menyadari bahwa tiada gading yang tak retak artinya tidak ada manusia yang sempurna. Demikian juga dengan makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalah  ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan senang hati penulis berharap kritik dan saran yang kronstuktif dan membangun dari pembaca demi lebih baiknya makalah ini. Dan penulis juga meminta maaf atas kesalahan dalam penulisan maupun isi.
  1. Rumusan Masalah
    1. manajemen inovasi
    2. Bagaimana hubungan kreativitas dan inovasi ?
    3. Apa saja hambatan dalam berkreativitas ? Dan teknik untuk meningkatkan kreativitas ?


PEMBAHASAN

MANAJEMEN INOVASI
Inovasi merupakan sistem aktivitas organisasi yang mentransformasi teknologi mulai dari ide sampai komersialisasi. Istilah inovasi, intrepreneurship, invensi, discovery, dan R&D sering digunakan saling menggantikan (intrechangeable). Namun sebenarnya ada perbedaan antara istilah-istilah tersebut. Inovasi mengacu kepada pembaharuan suatu produk, proses, dan jasa baru. Intrepreneurship melibatkan identifikasi dan eksploitasi peluang untuk inovasi. Invensi dan discovery mengacu kepada permulaan proses inovasi, dan R&D adalah proses formal untuk menjalankan ide-ide inovatif.
Secara spesifik ada tiga tipe inovasi (Samson, 1989) yaitu inovasi produk. Inovasi proses, dan inovasi sistem menejerial. Salah satu alasan mengapa inovasi sangat diperlukan adalah cepatnya perubahan lingkungan bisnis yaitu semakin dinamik dan hostile. Sebuah organisasi yang inovatif memiliki ciri-ciri seperti kolaborasi organisasinal yang intensif, melakukan manajemen terhadap ketidak pastian lingkungan bisnis, dan mengakui pentingnya kapabilitas teknologi. Selanjutnya Saleh dan Wang (1993) telah mengembangkan satu dari model komprehensif yang mengidentifikasi tiga kunci sukses organisasi untuk melakukan inovasi secara efektif yaitu :
1.                Entreprenueral strategi yaitu berani mengambil resiko, melakukan pendekatan bisnis yang proaktif, dan komitmen manajemen.
2.                Struktur organisasi yaitu dengan struktur yang lebih fleksibel, adanya disiplin interfungsional, dan orientasi pada tim kerja lintas fungsional.
3.                Iklim organisasi yaitu iklim yang promotif dan terbuka, kekuatan dan kekuasaan dalam organisasi disebarkan tidak terpusat pada jenjang atas, dan memberikan sistem imbalan yang efektif.
Keberhasilan mengelola inovasi sangat menetukan keberhasilan organisasi untuk menjadi competitive.

KREATIVITAS DAN INOVASI

Entrepreneurship atau kewirausahaan selalu tak terpisahkan dari kreativitas dan inovasi. Inovasi tercipta karena adanya daya kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan (Webster). Kreativitas merupakan sumber yang penting dari kekuatan persaingan karena lingkungan cepat sekali berubah. Untuk dapat memberikan respon/tanggapan terhadap perubahan, manusia harus kreatif.
Stephen covey dalam bukunya first things first mengukapkan empat sisi potensial yang di miliki manusia, yaitu:
1.      Self awaranes, sikap mawas diri
2.      Conscience, mempertajam suara hati supaya menjadi manusia berkhendak baik, seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup ini.
3.      Independent will, pandangan independen untuk bekal bertindak dalam kekuatan untuk mentransendensi.
4.      Creative imagination, berfikir transenden dan mengarah ke depan/jangka panjang untuk memecahkan aneka masalah, dengan imajinasi, khayalan, serta memacu adaptasi yang tepat.

Rasaanya para emperatur adalah mereka yang mamapu melakukan aktualisasi dari ke empat sisi potensial itu secara tepat dan berkelanjutan.

Menurut Poppy King, entrepreneur muda dari australia yang sudah mulai terjun dalam bisnis sejak berumur 18 tahun, dalam wawancara dengan televisi Singapura pada saat Global Entrepreneur Forum 1995 berlangsung, mengatakan bahwa ada tiga hal yang dia lihat dalam kewirausahaan yang senantiasa dia hadapi di lapangan yaitu yang pertama obstacle, kedua hardship, ketiga adalah very rewarding life. Artinya dalam memacu dalam kewirausahaan biasanya memperhatikan adanya hambatan atau kesulitan dan medan usaha yang menantang atau keras, namun memberikan balas jasa atau hasil balik bagi kehidupan yang memukau.
Menurut Echauz, berdasarkan atas observasinya terhadap aneka wirausaha yang berhasil, entrepreneur yang berhasil biasanya memacu sebuah mimpi, kemudian memikirkan sebuah rencana yang matang untuk merealisasikan mimpi tersebut. Mimpi merupakan pikiran yang melihat jauh ke depan, dipadukan dengan kerja, nilai-nilai yang benar, kemampuan mengelola uang, waktu dan barang-barang meterial yang baik, kemampuan untuk menilai sifat-sifat seseorang, menghormati orang lain, gaya hidup yang sederhana, terus-menerus mengusahakan perbaikan, bersedia belajar dari orang lain, memperhatikan detail, bertanggung jawab atas kehidupan seseorang, keseimbangan di dalam semua aspek kehidupan dan menikmati kerja (World Excecutives Digest, April 1994: 40-42 “Never Say Die”).
Ir. Fadel Muhammad, pemimpin Bukaka Teknik Utama yang berhasil menciptakan garbarata, dalam wawancara dengan majalah Uang dan Efek, Januari 1995 yang lalu, dapat disimpulkan bahwa dari pengalamannya entrepreneur yang bisa berhasil bila mempunyai visi yang tepat dan dilihat dalam perspektif jangka panjang. Kata visi yang sering disebut dalam teori organisasi bisnis sebenarnya sama dengan kata “mimpi” yang diungkapkan oleh Echauz di atas, yang disetujui pula oleh fadel muhammad. Entrepreneur harus bisa mencari inspirasi dan pada saat yang sama dia sendiri kemudian menjadi inspirator akan kegiatan bisnis yang dipacu menurut visinya. Yang tak kurang menarik, dikatakan Fadel bahwa sukses bukan sebuah tujuan tetapi sebuah perjalanan (Success is not destination but a journey).
Berkaitan dengan ungkapan Bung Fadel ini, mungkin menarik untuk disimak tentang bagaimana proses atau kualitas proses seseorang yang memacu kreativitas untuk berhasil sebagai seorang entrepreneur. Dia juga belajar atau mencari inspirasi dari kalangan yang dianggap sebagai role model untuk menggerakkan sesuatu yang dianggap ideal type. Pandangan Fadel dalam hal ini menarik untuk dilihat bahwa dia selalu inigin mempertajam ungkapan visi bisnis dengan mencari ideal type dari waktu ke waktu secara tepat dan lugas pula. (Majalah Uang dan Effek, No. 19, Januari 1995).

Menjadi entrepreneur ibarat menjadi kapten kesebelasan dalam pertandingan sepak bola, dia menjadi inspirator team dan sekaligus menjadi playmaker yang handal. Dia tahu kapan harus menjemput bola dan kapan harus melepas bola, bahkan bagaimana memanfaatkan bola liar atau bola muntah di depan gawang. Para inspirator ini selalu mempunyai winning commitment atau komitmen untuk menang atau berhasil secara tepat dan memadai.
Menurut Amar Bhide (How Entrepreneur Craft Strategy that Work, Harvard Business Review, Maret-April 1994), dalam suatu penelitian terhadap pendiri 100 perusahaan yang mempunyai angka pertumbuhan volume bisnis yang tinggi tentang dari mana para wirausaha mendapatkan ide-ide mereka didapat hasil sebagai berikut :
1.             Ide yang dimodifikasi dari pengalaman sebelumnya ketika bekerja di tempat lain (71%)
2.             Penemuan kebetulan melalui :
·         Mengubah pekerjaan sementara atau pekerjaan kasual menjadi sebuah bisnis (7%)
·         Ingin menjadi konsumen individual (6%)
·         Kebetulan membaca mengenai industri yang bersangkutan (4%)
·         Mengembangkan ide-ide dari anggota keluarga (2%)
3.             Terpengaruh oleh revolusi Personal Computer (5%)
4.             Penemuan peluang melalui riset yang sistematik (4%)
Menurut A. Roe (dikutip dari Kao, 1989 : 15-16), manusia kreatif mempunyai ciri :
·         Kerterbukaan pada pengalaman
·         Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa
·         Keingintahuan
·         Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan
·         Dapat menerima perbedaan
·         Indenpeden dalam pertimbangan, pemikiran dan tindakan
·         Membutuhkan dan menerima otonomi
·         Percaya pada diri sendiri
·         Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok
·         Mau mengambil risiko yang telah diperhitungkan
·         Tekun

5.    Reudsepp menambahkan ciri-ciri yang telah dikemukakan Reo dengan ciri-ciri kreativitas sebagai berikut :
·         Sensitif terhadap masalah-masalah
·         Mampu menghasilkan sejumlah ide-ide besar
·         Fleksibel
·         Keaslian
·         Mau mendengarkan perasaan
·         Keterbukaan pada gejala bawah sadar
·         Mempunyai motivasi
·         Bebas dari rasa takut gagal
·         Mampu berkonsentrasi
·         Berpikir di dalam image
·         Mempunyai kemampuan memilih
Dalam buku Managing Innovation pada bagian yang ditulis oleh Robert Rosenfled dan Jenny C. Servo dikatakan bahwa banyak orang yang beranggapan bahwa “kreativitas” sinonim dengan “ inovasi”, padahal sesungguhnya keduanya berbeda. Kreativitas merujuk kepada menggunakan ide-ide baru tersebut. Kreativitas adalah titik permulaan bagi setiap inovasi. Inovasi adalah kerja keras yang mengikuti pembentukan ide dan biasanya melibatkan usaha banyak orang dengan keahlian yang bervariasi tetapi saling melengkapi. Tantangan yang dihadapi adalah mengubah ide-ide kreatif menjadi produk nyata atau proses yang akan meningkatkan pelayanan kepada konsumen, menekan biaya dan menghasilkan pendapatan bagi suatu organisasi (Levitt dan David Walker dalam buku Managing innovation dapat dikatakan

INOVASI = KONSEPSI + PENEMUAN + PEMANFAATAN

Di dalam konteks ini, kata “konsepsi” merujuk kepada sebuah ide baru; dan kata “pemanfaatan” berarti penerimaan yang luas atau keuntungan yang dihasilkan dari penemuan. Konsepsi, penemuan, dan pemanfaatan adalah elemen-elemen yang ada dalam inovasi. Tantangan yang dihadapi organisasi-organisasi adalah bagaimana mengurangi waktu yang diperlukan dari ketiga tahapan tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan cara mengeluarkan potensi kreatif dari setiap individu secara bijaksana dan memacu mereka untuk berkontribusi bagi pencapaian tujuan perusahaan. Inovasi hampir selalu melibatkan pertarungan antara banyak orang dan dibutuhkan stamina serta kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat menjadi pemenang (Schon, 1963; Servo, 1998).

HAMBATAN DAN TEKNIK MENINGKATKAN KREATIVITAS

Dalam proses kreativitas terdapat hal-hal yang menghambat ataupun mendukung dalam diri seseorang.

1. Hambatan kreativitas

Secara rinci, hambatan-hambatan kreativitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
·         Hambatan psikologis
Hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam mengeksploitasi dan mengubah gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik

·         Hambatan budaya
Hambatan dalam hal budaya adalah adanya keseragaman berpikir atau “pemujaan” terhadap cara berpikir logis dan rasional. Hal ini akan menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan.
·         Hambatan lingkungan
Lingkungan sosial seperti sekolah, dimana guru-guru sangat khawatir untuk mencoba gagasan baru, akan menghambat kreativitas. Lingkongan fisik misalnya tata letak ruang kerja dapat diatur sedemikian rupa agar dapat mendukung suasana kerja yang produktif dan kreatif.
·         Hambatan bahasa berpikir
Kemampuan untuk memilih bahasa berpikir yang paling tepat untuk memecahkan masalah akan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang amat kreatif.
·         Hambatan keterpakuan fungsional
Hambatan ini bersumber pada kebiasaan kita untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara
·         Hambatan kebiasaan memandang
Kebiasaan memandang suatu benda atau alat adalah suatu penghambat kreativitas.

2. Teknik Meningkatkan Kreativitas

Cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah :

·         Perumusan masalah secara kreatif
Adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah yang sudah jelas. Dengan berpikir secara divergen dan bukan convergen dengan melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.
·         Bertanya dan bertanya
Jadi untuk membangkitkan kembali sikap bertanya adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan salah satu karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh.

·         Curah gagasan
Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang.

·         Orang aneh
Maksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya. Kehadiran orang aneh ini dapat memperluas kreativitas, karena ia akan memberikan perspektif dari sudut pandang yang unik atau tidak lazim.

·         Iklim kreatif
Pedoman utamanya adalah menciptakan suasana yang kondusif. Ini berati harus membuang semua hambatan terjadinya kreativitas, sekaligus menciptakan lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang kondusif untuk kreatif.


KESIMPULAN
Inovasi merupakan sistem aktivitas organisasi yang mentransformasi teknologi mulai dari ide sampai komersialisasi. Istilah inovasi, intrepreneurship, invensi, discovery, dan R&D sering digunakan saling menggantikan (intrechangeable). Namun sebenarnya ada perbedaan antara istilah-istilah tersebut. Inovasi mengacu kepada pembaharuan suatu produk, proses, dan jasa baru. Intrepreneurship melibatkan identifikasi dan eksploitasi peluang untuk inovasi. Invensi dan discovery mengacu kepada permulaan proses inovasi, dan R&D adalah proses formal untuk menjalankan ide-ide inovatif.
Entrepreneurship atau kewirausahaan selalu tak terpisahkan dari kreativitas dan inovasi. Inovasi tercipta karena adanya daya kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan (Webster).
Menjadi entrepreneur ibarat menjadi kapten kesebelasan dalam pertandingan sepak bola, dia menjadi inspirator team dan sekaligus menjadi playmaker yang handal. Dia tahu kapan harus menjemput bola dan kapan harus melepas bola, bahkan bagaimana memanfaatkan bola liar atau bola muntah di depan gawang. Para inspirator ini selalu mempunyai winning commitment atau komitmen untuk menang atau berhasil secara tepat dan memadai.




DAFTAR PUSTAKA
Mutis,Thoby.1995.Kewirausahaan Yang Berproses. Jakarta:Grasindo
Alitan,Lena.2009.Manajemen Inovasi.Bandung:Alfabeta
Meredith,Goeffrey G. 2005.Kewirausahaan.Jakarta.PPM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar